Produktivitas Pertanian Meningkat, Presiden Jokowi Tinjau Efektivitas Pompa Air di Kota Waringin Timur

Produktivitas Pertanian Meningkat, Presiden Jokowi Tinjau Efektivitas Pompa Air di Kota Waringin Timur
Produktivitas Pertanian Meningkat, Presiden Jokowi Tinjau Efektivitas Pompa Air di Kota Waringin Timur
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Dalam kunjungannya pada 26 Juni 2024, Presiden Joko Widodo meninjau pompa air yang digunakan untuk pertanian di daerah Kota Waringin Timur. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin penting terkait harga bahan pokok, dampak gelombang panas, dan upaya pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan.

 

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa harga bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai di pasar masih stabil. “Saya lihat sangat baik harga-harga baik tadi bawang merah Rp40.000, bawang putih Rp40.000. Kita lihat juga ayam Rp38.000, sama dengan di Jawa,” ujarnya.

 

Beliau juga menegaskan bahwa distribusi dan transportasi bahan pokok berjalan lancar. “Saya tadi kan ngecek itu. Untuk itu saya juga kaget kok ternyata harganya hampir sama,” tambahnya.

 

Baca Juga:Viral! Orang Ini Bagikan Jalur Distribusi Narkoba di Indonesia!Membongkar Mitos Sapi Lemah! Fakta Sejarah dan Kekuatan Sebenarnya

Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa hampir semua negara saat ini terkena dampak gelombang panas dan kekeringan panjang yang menurunkan produktivitas pertanian. “Perkiraan dari BMKG nanti Juli, Agustus, September, Oktober, dan semoga tidak terus, akan ada gelombang panas dan kekeringan yang harus diantisipasi,” kata Jokowi.

 

Untuk menghadapi situasi ini, pemerintah telah menyiapkan antisipasi berupa “pompanisasi” di seluruh Indonesia. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sekitar 20.000 pompa air akan disiapkan secara bertahap. “Yang namanya pompanisasi di seluruh tanah air nanti akan disiapkan dibagi kurang lebih 20.000. Sem dua pertama 2.000 dulu kemudian berikutnya akan menuju ke angka 20.000,” jelasnya.

 

Pompa air ini sangat penting untuk mengatasi masalah irigasi sawah yang berada di daerah yang lebih tinggi. “Saya tanya ke petani, bagaimana ada pompa? Ya, yang dulunya dua bisa jadi tiga, yang sebelumnya satu bisa jadi dua atau tiga. Ini kan menaikkan produktivitas para petani dan bagus itu,” tambah Jokowi.

 

Saat ini, di Kota Waringin Timur, baru ada 31 pompa air untuk melayani 435 hektar lahan pertanian dari total 7.600 hektar yang ada. “Sehingga kebutuhan pompa ini masih akan nanti diusahakan dari Kementerian Pertanian agar semuanya tercukupi,” kata Jokowi.

 

Presiden juga menjelaskan bahwa jika indeks produksi naik dari panen satu kali menjadi tiga kali, maka akan ada kelebihan produksi yang dapat dimanfaatkan. “Artinya ada kelebihan produksi. Dari situlah nanti akan dibawa ke kabupaten-kabupaten yang lain yang kelebihan produksi akan ditarik dengan pompanisasi ini,” ujarnya.

0 Komentar