Rusia Akan Pantau Reaksi Internasional Terkait Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov

Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov. Sumber (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov. Sumber (Liputan6.com/Angga Yuniar)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Rusia menyatakan akan memonitor reaksi berbagai lembaga internasional terhadap penangkapan pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Minggu (25/8).

“Kami akan mempertimbangkan perilaku dan reaksi lembaga-lembaga internasional, yang dalam kasus lain telah memberikan tekanan politik, informasi, dan psikologis terhadap negara kami, dalam pekerjaan kami,” kata Zakharova dalam wawancara dengan stasiun televisi Rossiya 24.

Zakharova menegaskan bahwa Rusia sangat tertarik untuk melihat bagaimana berbagai lembaga internasional akan bertindak dalam melindungi hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat terkait penangkapan Durov. “Kami benar-benar ingin melihat dan kami akan memantau kegigihan seperti apa yang akan mereka tunjukkan,” tambahnya.

Baca Juga:Harga Emas Batangan Antam Stabil di Rp 1.420.000 per Gram pada Selasa, 27 Agustus 2024Intip Kelebihan dan Kekurangan Yamaha NMAX Turbo 2024, Performa Tinggi dengan Teknologi Canggih

Saat ditanya apakah Moskow akan meminta bantuan organisasi internasional jika penahanan Durov diperpanjang, Zakharova menjelaskan bahwa keputusan tersebut ada di tangan pengacara Durov untuk mendiskusikan langkah-langkah yang diperlukan.

Pavel Durov, yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-Prancis, ditahan di bandara utara Paris pada Sabtu (24/8). Pria berusia 39 tahun ini ditangkap oleh otoritas Prancis atas tuduhan keterlibatan dalam aktivitas kriminal melalui aplikasi media sosial yang diciptakannya.

Tuntutan terhadap Durov termasuk dugaan terorisme, perdagangan narkoba, dan pencucian uang, yang jika terbukti dapat membuatnya dipenjara hingga 20 tahun.

0 Komentar