Sejarah Muhammadiyah yang Sebaiknya Kamu Tahu, Ada Tujuan Didirikannya

Sejarah Muhammadiyah yang Sebaiknya Kamu Tahu, Ada Tujuan Didirikannya (Image From: UMSU/Wikipedia)
Sejarah Muhammadiyah yang Sebaiknya Kamu Tahu, Ada Tujuan Didirikannya (Image From: UMSU/Wikipedia)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES –  Sejarah Muhammadiyah adalah salah satu pengetahuan yang sebaiknya kamu ketahui. Kamu mungkin mengenal organisasi islam Muhammadiyah.

Muhammadiyah sendiri adalah salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, Yogyakarta.

Dilansir dari Gramedia.com, istilah “Muhammadiyah” secara harfiah mengacu pada “orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad.”

Baca Juga:Cara Buat Spring Roll Vietnam yang Punyai Sensasi Rasa yang UnikIni Dia 5 Manfaat Belajar Sejarah, Masa Lalu Bukan Harus Dilupain, lho

Penggunaan kata “Muhammadiyah” dimaksudkan untuk membentuk hubungan atau asosiasi dengan ajaran dan perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.

Sejarah Muhammadiyah yang Sebaiknya Kamu Tahu

Menurut H. Djarnawi Hadikusuma, penamaan Muhammadiyah memiliki makna sebagai berikut: “Tujuannya adalah untuk memahami dan mengamalkan Islam sesuai dengan ajaran dan contoh teladan Nabi Muhammad SAW, sehingga individu dapat menjalani kehidupan dunia sesuai dengan keinginannya.

Oleh karena itu, dengan mengikuti ajaran Islam yang murni dan benar, diharapkan dapat menginspirasi kemajuan umat Islam dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.”

Kelahiran dan eksistensi sejarah Muhammadiyah pada masa pendiriannya tidak bisa dipisahkan dari perjuangan pendirinya, yaitu Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Setelah Kyai Dahlan melakukan perjalanan ziarah ke tanah suci dan kembali menetap di Indonesia untuk kedua kalinya pada tahun 1903, ia mulai menanam benih-benih perubahan di tanah air ini.

Dengan menggali ilmu dari karya-karya intelektual dan melalui pertukaran pemikiran selama tinggal di Arab Saudi, serta mengambil inspirasi dari para pembaharu pemikiran Islam, Kyai Dahlan menanamkan gagasan-gagasan pembaruan.

Sehingga, ketika ia kembali dari Arab Saudi, Kyai Dahlan tidak mengadopsi pendekatan konservatif, melainkan membawa ide-ide dan gerakan reformasi.

0 Komentar