PASUNDAN EKSPRES – Toleat, Alat musik tradisional khas Subang ini dibikin dari bambu, mirip seperti seruling gitu. Jadi, sejarah toleat Subang itu katanya, dari Mang Parman yang punya ide bikin alat musik ini setelah terinspirasi dari mainan anak-anak gembala, Empet-empetan atau Ole-olean, yang biasanya dimainkan di pesawahan Pantura Subang.
Sejarah Toleat Subang
Kita bahas sedikit lebih jauh tentang sejarah Toleat Subang yang dikutip dari laman resmi Kemdikbudristek bagian Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Nah, Toleat ini bisa dibuat dari pelepah daun pepaya, daun kelapa, atau jerami. Tapi dengan risiko kalau bahan-bahannya itu gampang rusak atau busuk.
Baca Juga:4 Fakta Jalanan Abbey Road yang Langsung Teringat The BeatlesResep Klappertaart Spesial, Hidangan Favorit Buat Bawaan ke Camer
Mainannya atau alat musik sederhana ini cuma bisa ngeluarin suara “peet” atau “pet-pet” aja.
Soalnya, alat musiknya itu gak punya banyak lubang yang bisa bikin nada.
Tapi, dari Empet-empetan itulah Mang Parman kepikiran buat bikin alat musik yang lebih bagus.
Nah, penilik kebudayaan setempat, Odo Wikanda, melihat pertunjukan tersebut.
Sejak itu, Toleat jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Subang dan mulai dikenal makin luas.
Kalau kita lihat dari segi alat musiknya, Toleat punya kepala Toleat, simpay buat iket-iket sumber bunyi, lubang nada, badan Toleat, dan lidah Toleat yang jadi sumber bunyi.
Bahan pembuatannya juga khas dari bamboo tamiang dan bambu haur.
Nah, proses bikinnya gak sembarangan, butuh bambu seruling yang panjangnya disesuaikan sama ukuran nada dasar yang diinginkan, plus kayu maja buat bikin sumber bunyinya.
Jadi, intinya, Toleat Subang itu bukan cuma alat musik biasa, tapi juga punya sejarah panjang yang jadi bagian dari kekayaan budaya Subang.