SUBANG-Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Alamy mulai membukan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020. Dua sekolah tersebut dikenal sebagai sekolah unggulan di Kota Subang dan diminati banyak siswa.
Ketua Pelaksana PPDB SDIT-SMPIT Alamy Subang Ramdhan Hamdani SPd mengatakan, sekolahnya sudah terakreditasi A dan mulai membuka PPDB tahun 2019. Dibuka mulai tanggal 14 Januari – 15 Februari 2019. SDIT hanya membuka 1 gelombang penerimaan sedangkan SMPIT ada dua gelombang penerimaan.
Dijelasksan Ramdhan, penerimaan siswa dibatasi karena ada keterbatasan ruangan dan tenaga pengajar. Calon peserta yang mendaftar tidak bisa diterima seluruhnya dan akan memberlakukan proses seleksi melalui psikolog dari Bandung. Untuk melihat kesiapan calon peserta didik yang mendaftarkan diri.
Baca Juga:Tertinggal, Pembangunan di Cipeundeuy masih DianaktirikanTargetkan 10 Ribu Wisata Edukasi, Tingkatkan Penjualan Keramik
Seleksi yang dilakukan yaitu wawancara antara pihak sekolah dan orang tua serta diberlakukan tes akademik.
Siswa di SDIT Alamy dibatasi sebanyak 28 orang per kelas sedangkan untuk SMPIT 32 calon perserta didik per kelas. “Pembatasan tersebut bertujuan untuk pemerataan jumlah murid-murid dan juga pemerintah sudah memberlaukan sistem zonasi,” ujarnya, Kamis (16/1).
Dijelaskan Ramdhan, keunggulan SDIT-SMPIT Alamy yaitu ada di mata pelajaran hafalan Wuran dengan jumlah jam pelajaran paling banyak. Kemudian mata pelajaran bina pribadi Islam. Selain pelajaran agama di dalam kelas juga dikelompokan sehingga materi bisa diserap oleh murid. Ada juga ada mata pelajaran komputer yang bersifat muatan lokal (mulok).
“Ada juga penerapan literasi sehingga murid dibiasakan membaca buku setiap hari agar murid terpacu membaca dan menulis. Banyak keunggulan di sini dan itu yang menjadikan masyarakat khususnya orang tua menjadi tertarik untuk memasukan anaknya belajar di sini,” tambahnya.
Sekolah tersebut juga memiliki banyak prestasi di berbagai bidang. Seperti juara umum lomba moniks dan juga OSN tingkat kabupaten serta masuk provinsi. Kemudian juara non akademik seperti juara lomba futsal, juara nasional renang dan lain-lainnya.
Ia mengimbau kepada orang tua murid agar mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari di lingkungan keluarga masing-masing. “Contohnya seperti shalat, hapalan quran harus dibimibing oleh orang tua sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik,” pungkasnya.(ygo/man)