SUBANG-Sebanyak 9 titik jalan tanggul Cipunagara di Desa Mulyasari terputus dan sebagian lain mengalami longsor terbawa limpasan Kali Cipunagara. Hal ini diutarakan Kepala Desa Mulyasari Hasanuddin Masawi usai ditinjau Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil dan Bupati Subang, Kamis (27/2).
Hasan menyebut, beberapa titik Jalan tanggul yang terputus diantaranya diblok istal satu titik, di blok kampung kedung gede 3 titik, di kampung pamugas 4 titik serta 1 titik di Bojong.
“Awalnya kami inventarisir ada 7, ternyata ada laporan lagi jalan tanggul yang terdampak ada 2,” ucap Hasan.
Baca Juga:Ridwan Kamil Bantu Rp 750 Juta untuk Dana KebencanaanGereja Corona
Tentunya, dengan kondisi begitu berdampak pada akses jalan tanggul Cipungara yang selama ini digunakan masyarakat menjadi sulit dilalui. Bahkan pada jalan yang etrputus saat ini hanya dibuatkan jembatan bambu.
“Memang tidak semua itu terputus. Ada yang cuma sebelah, ada yang cuma sedikit tapi itu menyulitkan aktivitas,” imbuhnya.
Untuk itu, Ia berharap pihak BBWS segera melaksanakan tindakan perbaikan Jalan tanggul tersebut, karena hal itu merupakan kewenangan BBWS. “Waktu itu sudah survey, jadi mohon segera ditindaklanjuti. Apalagi tadi sudah lihat bareng gubernur,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala BPBD Subang H. Hidayat, menyebut penanganan jalan di tanggul Desa Mulyasari merupakan kewenangan BBWS. Meski demikian, BPBD akan mendorong agar segera turun memperbaikinya.
“Iya ini kewenangan ada di BBWS. Jalannya memang banyak yang rusak terkena limpasan Kali CIpunagara. Tanggul juga tadi disurvey, Bupati minta dibantu perbaikan tanggulnya,” ungkap H. Hidayat.
5.047 Hektare Lahan Pertanian Terendam
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Ir. Djadja Rohadamadja menyebut, lahan sawah yang terendam di seluruh Subang mencapai 5.047 hektare. “Lahan yang terendam sesuai data yang kita peroleh itu ada 5.047 hektare, untuk kerugiannya belum kita hitung karena sampai sekarang kondisi air terus surut,” ucapnya.
Jaja mengatakan, umur padi berkisar di antara 10 sampai 30 hari dan dan terendam selama 5 sampai 7 hari, bisa terjadi pembusukan pada padi tersebut. “Tapi mudah-mudahan bisa terus kita selamatkan,” ucapnya.
Baca Juga:PT Taekwang Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Lingkungan PabrikMenilik Sungai Cipunagara Yang Disebut sebagai Penyebab Banjir Pamanukan
Saat ini pihak dari Dinas Pertanian sendiri masih terus memantau kondisi sawah-sawah yang ada di wilayah pantura khususnya yang terkena dampak.