PASUNDAN EKSPRES –Â Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu landmark paling ikonik di Indonesia.
Monumen ini terletak di Jakarta Pusat dan menjadi simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Gagasan untuk membangun Monas sudah ada sejak tahun 1954, beberapa hari setelah peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia ke-9. Pada saat itu, dibentuklah Panitia Tugu Nasional yang bertugas untuk mengupayakan berdirinya Tugu Monas.
Baca Juga:Simak Sejarah Pancasila Singkat dari Mulai Pembentukan BPUPKI Sampai Pancasila Sebagai Sumber HukumTips Perawatan dan Waktu Ganti Oli Motor Matic Honda
Sejarah Monumen Nasional (Monas)
Pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-16. Pembangunannya dipimpin oleh Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.
Pembangunan Monas memakan waktu selama 14 tahun. Monas diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 Juli 1975, bertepatan dengan peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-30.
Monas memiliki tinggi 132 meter. Monumen ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
- Pondasi
- Tubuh
- Puncak
Pondasi Monas terbuat dari batu andesit dan memiliki kedalaman 17 meter. Tubuh Monas terbuat dari batu marmer dan memiliki diameter 45 meter. Puncak Monas terbuat dari perunggu dan berbentuk lidah api.
Di dalam Monas terdapat Museum Sejarah Nasional yang menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah dari masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sejarah Monumen Nasional menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Setiap tahunnya, Monas dikunjungi oleh jutaan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Monumen ini merupakan simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Monas juga menjadi tempat untuk mengenang dan melestarikan sejarah bangsa Indonesia.