PASUNDAN EKSPRESÂ – Umay Shahab, yang memiliki nama asli Muhammad Arfiza Shahab, adalah sosok multitalenta Indonesia keturunan Arab yang terkenal sebagai pemeran, sutradara, produser, penulis naskah, penyanyi, dan presenter.
Prestasinya sebagai sutradara telah mengukir jejak sejak tahun 2019, ketika ia pertama kali mencoba peruntungannya dalam pembuatan film pendek yang diunggah di platform YouTube dengan judul ‘Cinta di Balik Awan.’ Namun, karyanya tidak berhenti di situ.
Setelah kesuksesan ‘Cinta di Balik Awan,’ Umay Shahab terus memperkaya kariernya sebagai sutradara dengan karya-karya baru yang tak kalah menarik.
Baca Juga:Batas Usia Maksimal Capres Digugat, Prabowo Mengaku HeranSidang Putusan MK Hari Ini, Tolak Gugatan Batas Usia Capres Cawapres
Beberapa film yang berhasil dihasilkannya termasuk ‘Cinta di Balik Awan The Series,’ ‘Menggapai Awan,’ ‘Hari ini Kenapa, Neira?’ (2021), ‘Kukira Kau Rumah’ (2022), dan ‘Ketika Berhenti Disini’ (2023).
Dalam sebuah wawancara, Umay Shahab membeberkan bahwa ia memiliki pendekatan unik dalam mengarahkan para aktor.
“Meskipun mungkin pernah merasa marah, saya tidak pernah meluapkan kemarahan tersebut secara langsung kepada para aktor yang berperan dalam filmnya,” jelas Umay.
Umay Shahab berpendapat bahwa marah secara langsung di hadapan orang yang dimaksud merupakan tindakan yang merendahkan.
Ia mendasarkan prinsip ini pada ajaran dari ayahnya yang mengingatkannya untuk tidak pernah mengungkapkan kemarahan secara langsung kepada siapapun, karena hal tersebut dapat merendahkan martabat seseorang.
Selain itu, Umay Shahab juga mengungkapkan bahwa ia jarang memberikan pujian kepada para aktor. Ia memiliki alasan khusus untuk sikap ini.
Menurutnya, memberikan pujian di depan banyak orang dapat memberikan dampak negatif terhadap akting aktor tersebut.
Baca Juga:Andika The Titans dan Ariel Noah Akhirnya Bertemu, Benarkah Mereka Baru Saling Follow?Alfamart Hadirkan Kejutan Bayar Listrik: Sepeda Motor Gratis di Antar ke Rumah Pemenang
“Karena ego mereka mungkin akan terlalu terpampang, dan ini bisa memengaruhi kualitas akting mereka pada adegan selanjutnya,” katanya.
Dalam podcast yang sama, Umay Shahab juga menceritakan awal mula ketertarikannya untuk terlibat dalam dunia perfilman.
Ia memulai debutnya sebagai sutradara pada tahun 2016 dengan film pendek berjudul ‘Cinta di Balik Awan,’ yang dibintangi oleh Arbani dan Agatha Pricilla.
Kemudian, ia berbagi impian tersebut dengan rekan sesama artisnya, Prilly Latuconsina, yang juga merasa tertarik dengan ide film yang ia miliki.
Keduanya mulai sering bekerja sama dalam pembuatan film pendek, dan akhirnya Umay Shahab menyampaikan keinginannya untuk membuat film panjang kepada Prilly.