SUBANG-Warga di Kecamatan Ciater ingin pembangunan SMA Negeri segera dibangun. Keinginan tersebut didasari sejak berlakunya sistem zonasi yang memprioritaskan penyerapan siswa di daerah sekitar.
Dengan adanya sistem zonasi, pelajar lulusan SMP di Kecamatan Ciater kesulitan untuk masuk ke SMA Negeri yang diimpikan.
“Iya harus ada sih SMA negeri di Ciater, tapi ada positif dan negatifnya. Positifnya ya Alhamdulillah jika memang bisa berdiri SMA negeri, apalagi saat ini masih berlaku aturan zonasi untuk siswa-siswi melanjutkan ke jenjang SMA. Sangat memprihatinkan, di saat anak-anak yang memang tinggalnya jauh dan tidak bisa menjangkau sekolah negeri yang menjadi sekolah impian mereka, sehingga akhirnya mereka harus memilih melanjutkan ke sekolah swasta,” ungkap Yuni warga Kecamatan Ciater.
Baca Juga:Dealer Resmi Motor Honda Tridjaya Motor Kini Hadir di PusakaratuSekda Asep Nuroni Sebut Bupati Ruhimat Akan Rotasi PNS
Dia mengatakan, untuk pelajar di wilayah Ciater sendiri untuk masuk ke SMA Jalancagak cukup sulit karena alasan zonasi, kecuali menggunakan jalur prestasi. Jika memang sudah ada SMA negeri di Ciater mungkin masalah ini akan sedikit teratasi.
“Dampak negatifnya yang mungkin saja terjadi yaitu lebih kepada sekolah swasta yang nantinya penerimaan siswa barunya akan berkurang, karena sebagian siswa siswi dari SMP atau MTs melanjutkan ke SMA negeri,” katanya.
Warga Kecamatan Ciater mendukung adanya pembangunan SMA negeri di Ciater. “Tentu saya sebagai warga di sini sangat mendukung kalau memang bener mau ada SMA negeri dan harus ada. Kerana di Ciater sendiri hanya ada SMA atau SMK swasta, terus biar deket juga gak perlu ke Jalancagak ataupun ke Subang,” katanya.
Sebelumnya, aspirasi dari masyarakat Ciater ini telah sampai ke DPRD Provinsi Jawa Barat. Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat belum lama ini menerima audiensi terkait permohonan pembangunan SMA Negeri Ciater dari Panitia Perintis SMA Negeri Ciater. Audiensi dilakukan di ruang Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (11/9).
Audiensi tersebut diterima langsung oleh Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Sari Sundari, Enjang Tedi dan Raden Tedi. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Wahyu Mijaya beserta jajarannya.